Serangan serangga tomcat telah meyebar ke berbagai daerah jawa Timur.
Kini puluhan siswa SDN Panggung II Kecamatan Kota Sampang, Jawa Timur, Jumat (30/3/2012) tetap mengikuti kegiatan ujian tengah semester (UTS) meskipun dalam keadaan sakit diserang serangga tomcat. Bahkan, tak hanya siswa, guru kelas dan kepala sekolahnya, juga tidak luput dari serangan serupa.
Supriyanto, Kepala SDN Panggung II menjelaskan, meskipun dalam keadaan sakit, siswanya dipaksa untuk masuk sekolah karena saat ini sedang ujian. "Siswa dan guru tetap wajib masuk meskipun terkena tomcat. Bahkan saya juga terkena tomcat juga," terangnya.
Serangan serangga tomcat di sekolah itu terjadi sehari menjelang pelaksanaan UTS. Seluruh siswa dan guru bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan ruangan. Waktu itu banyak serangga yang ikut dibersihkan. "Kita tidak tahu persis seperti apa serangga tomcat itu. Setiap yang hinggap dibersihkan begitu saja," tambahnya.
Keesokan harinya, 19 siswa mengalami bercak-bercak merah di beberapa bagian tubuhnya. Termasuk Supriyanto sendiri. "Saya di bagian lengan dan kaki. Ada anak-anak yang terkena lehernya, wajahnya dan lehernya," terangnya.
Keesokan harinya lagi, bercak merah itu berubah menjadi bercak berisi air. "Kata siswa bercampur panas dan gatal. Tapi saya minta jangan digaruk tapi diberi salep," imbuhnya.
Sementara di tempat terpisah, Dadang (46), tetangga SDN Panggung II juga menjadi korban serangan tomcat. Tangan kanan serta dadanya dipenuhi bercak merah dan kulit mengelupas. "Saya khawatir menyerang anak-anak dan tetangga lainnya," ungkap Danang. <
Kini puluhan siswa SDN Panggung II Kecamatan Kota Sampang, Jawa Timur, Jumat (30/3/2012) tetap mengikuti kegiatan ujian tengah semester (UTS) meskipun dalam keadaan sakit diserang serangga tomcat. Bahkan, tak hanya siswa, guru kelas dan kepala sekolahnya, juga tidak luput dari serangan serupa.
Supriyanto, Kepala SDN Panggung II menjelaskan, meskipun dalam keadaan sakit, siswanya dipaksa untuk masuk sekolah karena saat ini sedang ujian. "Siswa dan guru tetap wajib masuk meskipun terkena tomcat. Bahkan saya juga terkena tomcat juga," terangnya.
Serangan serangga tomcat di sekolah itu terjadi sehari menjelang pelaksanaan UTS. Seluruh siswa dan guru bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan ruangan. Waktu itu banyak serangga yang ikut dibersihkan. "Kita tidak tahu persis seperti apa serangga tomcat itu. Setiap yang hinggap dibersihkan begitu saja," tambahnya.
Keesokan harinya, 19 siswa mengalami bercak-bercak merah di beberapa bagian tubuhnya. Termasuk Supriyanto sendiri. "Saya di bagian lengan dan kaki. Ada anak-anak yang terkena lehernya, wajahnya dan lehernya," terangnya.
Keesokan harinya lagi, bercak merah itu berubah menjadi bercak berisi air. "Kata siswa bercampur panas dan gatal. Tapi saya minta jangan digaruk tapi diberi salep," imbuhnya.
Sementara di tempat terpisah, Dadang (46), tetangga SDN Panggung II juga menjadi korban serangan tomcat. Tangan kanan serta dadanya dipenuhi bercak merah dan kulit mengelupas. "Saya khawatir menyerang anak-anak dan tetangga lainnya," ungkap Danang. <
No comments:
Post a Comment