Saturday, April 28, 2012

PKL dilarang jualan


Sudah seminggu pedagang kaki lima (PKL) di Kota Kediri, Jatim mengeluhkan larangan berjualan pagi hingga sore hari. Larangan  itu dilakukan menyusul pelaksanaan penilaian tim juri Adipura.

“Sudah seminggu kami dilarang   di trotoar jalan dengan alasan ada penilaian Adipura. Kalau nekat berjualan rombongnya akan disita,” ungkap Malik (32), salah satu pedagang es buah kepada Surya, Sabtu (28/4/2012).

Diungkapkan Malik, larangan  tersebut sangat memukul PKL. Sebab selama ini mereka menggantungkan nafkah dari hasil berjualan di pinggir jalan. “Ya terpaksa kami “puasa” dulu,” ujarnya.

Apalagi larangan berjualan pagi sampai sore hari tersebut secara tidak langsung telah mematikan mata pencaharian para PKL. “Orang beli es yang ramai biasanya siang hari, mana ada orang beli es malam hari,” tambahnya.

Akibat larangan itu sebagian besar PKL terutama yang berjualan makanan, minuman dan buah-buahan banyak yang memilih libur. “Daripada dagangan tak laku, kami pilih libur dulu berjualan. Karena berjualan malam hasilnya hanya sepi,” tambahnya.

Petugas Satpol PP Kota Kediri dalam seminggu terakhir semakin rajin  patroli di kawasan jalan protokol. Jumlah rombong PKL yang biasa berjualan di pinggir jalan jumlahnya semakin berkurang. Termasuk penjual durian yang biasanya membuat tenda-tenda terpal di Jl Ahmad Yani depan stadion banyak yang membongkar tendanya. Namun masih banyak PKL yang tetap nekat berjualan di atas trotoar jalan kucing-kucingan dengan petugas.

Kabag Humas Pemkot Kediri Drs Hariyadi saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, petugas tidak melarang PKL berjualan sehari penuh. “Kami hanya membatasi berjualan pada jam-jam tertentu saja. Jadi larangannya tidak 24 jam,” jelasnya.

Diakui Hariyadi penertiban PKL tersebut merupakan salah satu tindak lanjut dari hasil evaluasi kegagalan Kota Kediri meraih Adipura pada 2011. Tahun lalu, masih banyak pedagang yang berjualan tanpa membawa pulang kembali rombongnya.

No comments: