Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim Hary Soegiri minta Pemkot Surabaya menerapkan strategi yang jitu agar warga mau mengurus e-KTP.
Pasalnya hingga kini warga yang sudah melakukan pengambilan data baru 70 persen dari total sekitar 2,2 juta wajib KTP. Ini berarti, ada lebih dari 500 ribu warga yang belum ngurus e-KTP. Padahal dead line penyelesaiannya 30 April alias kurang empat hari lagi.
”Makanya upaya-upaya agar warga mau ngurus e-KTP harus serius dilakukan, agar e-KTP tak molor terus,” tegasnya, Kamis (26/4).
Selain Surabaya, Hary juga minta lima daerah lain, yakni Sidoarjo, Malang, Sampang, Kota Kediri, dan Kota Madiun segera merampungkan pengambilan data. Dari 12 kabupaten/kota di Jatim yang harus melaksanakan e-KTP, yang sudah rampung 100 persen baru enam daerah saja, yakni Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Ngawi, Pamekasan, dan Kota Batu.
Pasalnya hingga kini warga yang sudah melakukan pengambilan data baru 70 persen dari total sekitar 2,2 juta wajib KTP. Ini berarti, ada lebih dari 500 ribu warga yang belum ngurus e-KTP. Padahal dead line penyelesaiannya 30 April alias kurang empat hari lagi.
”Makanya upaya-upaya agar warga mau ngurus e-KTP harus serius dilakukan, agar e-KTP tak molor terus,” tegasnya, Kamis (26/4).
Selain Surabaya, Hary juga minta lima daerah lain, yakni Sidoarjo, Malang, Sampang, Kota Kediri, dan Kota Madiun segera merampungkan pengambilan data. Dari 12 kabupaten/kota di Jatim yang harus melaksanakan e-KTP, yang sudah rampung 100 persen baru enam daerah saja, yakni Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Ngawi, Pamekasan, dan Kota Batu.
No comments:
Post a Comment