Tuesday, May 15, 2012

seorang wanita alami 9 tusuk di tubuhnya


 Kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah. Ina Mustika (21), ibu satu anak warga Jalan Blanak, RT 3, RW 1, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, dianiaya suaminya, Taryanto (21). Selain mengalami sembilan luka tusukan di tubuhnya, dia juga mengalami luka memar di kepala.
Penganiayaan terjadi pada Minggu (13/5/2012) malam di rumah mereka. Hingga Selasa (15/5/2012) ini, korban masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda, Kota Tegal. Korban belum bisa berbicara, karena kondisinya masih lemah. Adapun suaminya, sang pelaku penganiayaan, tidak diketahui keberadaannya.
Berdasarkan keterangan dokter bedah yang merawat korban, Agus Priyadi, korban mengalami sembilan luka di bagian dada, perut, paha, dan lengan. Bahkan luka tusukan di dada menembus ke dinding paru-paru.
Slamet (42), ayah Ina, saat ditemui di RSU Islam Harapan Anda, mengatakan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui tetangga yang tinggal di sekitar rumah anaknya.
Sejak menikah pada Agustus 2007, Ina dan suaminya tinggal di rumah sendiri, yang merupakan rumah pemberian Slamet. Mereka memiliki satu anak perempuan, Naila (3,5).
Ina ditemukan para tetangga di depan rumahnya, pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu setelah dianiaya suaminya, korban berhasil keluar dari rumah dalam kondisi terluka parah, dan berteriak meminta tolong kepada tetangga-tetangganya.
"Anak saya kemudian dibantu tetangga-tetangga yang mendengar teriakan minta tolong," kata Slamet, yang tinggal di satu kelurahan dengan korban.
Slamet mengaku tidak mengetahui secara pasti motif penganiayaan tersebut. Menurut dia, selama ini rumah tangga anak pertamanya tersebut memang sering bermasalah.
Ia beberapa kali mendengar cerita dari tetangga anaknya bahwa korban sering dianiaya suaminya. Slamet juga beberapa kali mendapati Ina dalam kondisi memar di beberapa bagian tubuh. Namun Ina tidak pernah mengakui bahwa luka memar tersebut akibat penganiayaan suami.
Sejak menikah hingga saat ini, Slamet juga selalu memasok uang untuk kebutuhan Ina dan keluarganya, karena Taryanto tidak memiliki penghasilan dan pekerjaan tetap. Taryanto yang bekerja sebagai nelayan, hanya sekali-sekali melaut atau membantu mengurusi kapal milik Slamet.
Slamet sangat berharap, agar menantunya bisa segera ditemukan, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia menyerahkan semua proses hukum kepada polisi. " Saat ini fokus saya pada penyembuhan anak saya," ujarnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tegal Kota, Ajun Komisaris Heriyanto, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi masih menunggu kesembuhan korban, untuk bisa dimintai keterangan.
Wakil Wali Kota Tegal, Habib Ali Zaenal Abidin, yang datang menengok korban di rumah sakit, mengatakan, Pemkot Tegal akan memberikan pendampingan kepada korban dan saksi. Selain itu, pemkot juga menyediakan layanan rehabilitasi sosial, bimbingan rohani, dan menyediakan rumah aman untuk pemulihan korban.
Berdasarkan data Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Kota Tegal, sejak Januari 2012 hingga saat ini, tercatat empat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di Tegal. Tiga kasus merupakan kasus pelecehan seksual, sedangkan satu kasus lainnya merupakan kasus penganiayaan.
"Kami juga meminta polisi untuk segera menangani kasus ini," kata Habib Ali.
<

No comments: