Sekolah harus bisa mencegah hura hura yang biasa
dilakukan siswa kala merayakan kelulusan ujian nasional. Perlu
ditanamkan, bahwa akan lebih bermanfaat kalau baju tersebut disumbangkan
untuk yang membutuhkan.
"Harus ada sosialisasi ke siswa untuk
menyikapinya secara wajar dan tidak hura-hura. Bagi yang lulus agar juga
tidak putus harapan," terang Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) Asrorun Niam, Jumat (25/5/2012).
Peran serta sekolah amat penting dalam menanamkan kesadaran kepada siswa. Budaya corat coret hanya akan sia-sia.
"Pihak sekolah diminta untuk memberikan pemahaman, sosialisasi, dan mencegah terjadinya hura-hura, corat coret serta kegiatan yang mengarah pada vandalisme," imbuhnya.
Pihak sekolah bisa memberikan arahan kepada para siswa dengan menggelar bakti sosial. Hal yang bermanfaat akan sangat berguna dan tentunya membanggakan.
"Misalnya soal
bakti sosial untuk sumbangan buku-buku dan seragam layak pakai untuk
yang membutuhkan. Dan bagi pelaku vandalisme diberikan sanksi,"
jelasnya.
Dinas Pendidikan juga harus memberikan instruksi agar sekolah-sekolah mengawasi siswa agar tidak melakukan hal-hal destruktif dan negatif yang justru bertentangan dengan nilai-nilai luhur pendidikan. Ujian kelulusan siswa SMA akan diumumkan akhir pekan ini.
"Polisi
perlu berkoordnasi dengan dinas dan sekolah guna mencegah tejadinya
arak-arakan dan tindakan yang tidak tepuji," tuturnya.
No comments:
Post a Comment