Monday, May 14, 2012

SBY Terima Kim Yong Nam di Istana

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), Kim Yong Nam, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5/2012), pukul 10.00. Kedua pemimpin akan melakukan pertemuan bilateral guna membahas memperkuat hubungan Indonesia-Korea.
Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah mengatakan, selain membahas langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama bilateral, Presiden Yudhoyono dan Kim akan membicarakan masalah geopolitik di kedua kawasan.
"Indonesia telah memiliki hubungan baik dengan RDRK sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1961. Pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Kim Yong Nam akan menjadi kesempatan baik bagi kedua negara untuk mempererat persahabatan antara kedua bangsa," kata Faiza kepada para wartawan, Senin (14/5/2012).
Kunjungan ini merupakan kedatangan Kim yang ketiga kalinya terkait kapasitasnya sebagai Presiden RDRK. Indonesia sendiri telah memiliki hubungan erat dengan Korut sejak era Presiden Sukarno pada 1950-an. Pada kunjungan sejak 13-16 Mei ini, Kim didampingi tiga orang delegasi setingkat menteri. Dua di antaranya adalah Ketua Komisi Investasi Ri Kwang-Gun dan Menteri Perindustrian An Jong-Su.
Pada Selasa malam nanti, Presiden akan menggelar jamuan makan malam kenegaraan (state dinner) untuk Kim. Jamuan makan kenegaraan ini turut dihadiri jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat negara lainnya.
Selain bertemu Presiden, Kim akan bertemu Wakil Presiden Boediono serta Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Sebelum ke Indonesia, Kim mengawali lawatannya ke Singapura. Kantor Berita Bloomberg mengatakan, kunjungan orang tertinggi kedua di Korut ini mungkin bertujuan mencari dukungan dari kedua negara untuk meningkatkan perekonomian negaranya.
"Kim merupakan cerminan wajah Korea Utara dan kunjungannya mungkin merupakan cara Korut untuk mempelajari perekonomian kedua negara," kata analis IBK Economic Research Institute, Cho Bong Hyun.
Menurut Cho, Korut dapat belajar dari perekonomian Indonesia yang kuat.

No comments: