Saturday, May 26, 2012

Pembunuh Ayah dan Anak dengan Linggis di Depok Ditangkap Polisi

Pelarian Heryanto (30) pelaku pembunuhan sang paman Marjono (53) dan anaknya M. Rizki (9) berakhir. Setelah 6 hari buron, sejak Senin (21/5) akhirnya pekerja gali sumur mesin air ini ditangkap Tim Buser Polesta Depok.Heryanto ditangkap pada Sabtu pagi (Sabtu, 26/5/2012) di kawasan Pasar Ayam, Cawang, Jakarta timur. Pantauan detikcom, Heryanto tampak digelandang 5 anggota Reskrim memasuki halaman Mapolresta Depok di Jl Margonda. Dia langsung dibawa ke ruang pemeriksaan yang terdapat di bagian belakang dari gendung utama Mapolresta Depok.
Iya, tersangka pelaku ditangkap tadi pagi sekitar pukul 6 di Pasar Ayam, Cawang, Jatinegara, Jakarta Timur," ujar penyidik yang enggan disebutkan namanya.Saat ditangkap, Heryanto sempat berupaya melakukan perlawanan dan melarikan diri. Namun akhirnya dia berhasil diringkus pihak kepolisian.
Iya, kita dapat informasi, dia sudah dua hari berkeliaran di pasar. Semalam langsung anggota berangkat ke sana. Memang benar. Paginya ketika dia sedang lengah langsung kita sergap," ujar sumber tersebut.Pantauan detikcom, ketika Heryanto digelandang, lelaki bujang dengan tinggi sekitar 165 cm dan berbadan kekar itu hanya diam saja saat ditanya wartawan. Heryanto mengenakan kaos berwarna abu-abu dan celana jeans biru.
Kuat diduga dia pelakunya, karena ada saksi. Neneknya juga sempat melihat ketika dia keluar dari kamar korban dengan menenteng besi," jelas penyidik itu.Sayangnya, Kasat Reskrim Polres Depok AKP Febriansyah yang dikonfirmasi detikcom tidak mengangkat telepon selulernya.Diketahui Heryanto di lingkungannya memang dikenal sebagai lelaki yang pemarah. Dia sudah sering ribut dengan orang sekampung dan keluarganya. Diduga dia mengindap depresi berat dan suka menyendiri di kuburan di kampungnya.

Entah sebab apa, Heryanto, Senin pagi (26/5) mendatangi Marjono yang sedang tidur di kamar, dan langsung menghantam dengan linggis sampai kepalanya remuk. Kemudian kemenakannya, M. Rizki yang masuk ke kamar ketika mendengar keributan dan erangan kesakitan ayahnya, juga tak luput dari hantaman linggis sang paman dibagian kepala. Ayah dan anak itu spontan tewas dalam posisi saling berpelukan.

No comments: