Sunday, May 20, 2012

HUTANG INDONESIA MENGGUNUNG


 Selama lima tahun terakhir ini, utang luar negeri Pemerintah Indonesia meningkat tajam. Data Bank Indonesia tahun 2012 menyatakan, jika tahun 2006 total utang luar negeri Indonesia sebesar 132,63 miliar dollar AS, pada 2011 utang luar negeri Indonesia telah membengkak menjadi 221,60 miliar dollar AS.
Oleh karena  itu, rakyat harus mewaspadai perkembangan utang luar negeri itu.
Demikian diungkapkan anggota Komisi XI DPR, Arief Budimanta, Minggu (20/5/2012) siang hari ini, di Jakarta.
"Kita harus waspada terhadap  pertumbuhan utang luar negeri yang meningkat pesat lima tahun terakhir ini. Pemerintah, mau atau tidak mau, harus melakukan transformasi kebijakan utang dari yang hanya berbasiskan jasa keuangan atau utang untuk menutup defisit atau utang untuk utang ke arah peningkatan produktivitas ekonomi riil masyarakat di masa datang," papar Arief.
Menurut anggota Fraksi PDI-P yang memimpin Megawati Institute itu, utang luar negeri Indonesia tahun 2011 didominasi oleh utang luar negeri pemerintah dan bank sentral yang berjumlah 119,56 miliar dollar AS, dibanding dengan utang swasta yang berjumlah 102,04 miliar dollar AS.
"Besarnya jumlah utang Indonesia ternyata tidak menunjukkan korelasi signifikan terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi yang indikatornya ditunjukkan oleh perbaikan kualitas pelayanan dasar kepada masyarakat," kata Arief.
Ia memberi contoh  infrastruktur energi dan transportasi, pendidikan,dan  kesehatan yang masih minim dan terbatas. "Posisi indeks pembangunan manusia Indonesia masih lebih rendah dibanding dengan Thailand dan Malaysia. Begitu pula  dengan daya saing dan kemudahan melakukan usaha  , itu juga masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tersebut," paparnya.


No comments: