Tuesday, May 29, 2012

10 Kebiasaan Pengemudi di Indonesia yang Salah Kaprah

Entah apa sebabnya, pengemudi di Indonesia kadang menggunakan fitur di dalam mobilnya dengan cara yang tidak tepat. Akibatnya jelas pengguna jalan lain justru dirugikan. Berikut daftar 10 kebiasaan pengemudi di Indonesia yang dinilai salah kaprah.
Dalam kondisi hujan deras, jalanan terutama di jalan tol, seketika akan berubah menjadi pohon natal. Sebagian besar mobil-mobil yang melintas akan menyalakan lampu hazard (lampu sein yang menyala berbarengan sebelah kanan dan kiri, depan dan belakang).

Bukan suasana syahdu bulan Desember yang diperoleh. Tapi justru menyilaukan dan membahayakan bagi pengemudi kendaraan yang lain. Ketika pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, malah diganggu oleh kelap-kelip lampu hazard yang menyilaukan mata.

Sesuai namanya, lampu “hazard” mustinya hanya digunakan dalam kondisi darurat, misalkan sedang mengganti ban kempes di bahu jalan, atau mobil mogok di bahu jalan, dan sebagainya.Salah kaprah penggunaan lampu hazard bukan hanya saat hujan deras saja, tetapi juga pada waktu digunakan untuk konvoi atau iring-iringan kendaraan, digunakan saat masuk di terowongan yang mengharuskan memakai lampu, dan digunakan sebagai isyarat oleh kendaraan yang akan mengambil jalan lurus ketika berada di perempatan / persimpangan jalan. Pantas saja sekarang susah mencari kunang-kunang di sawah, ternyata sudah pada pindah ke jalanan rupanya.

Saat ini sebagian besar mobil MPV dan SUV, meskipun tipe termurah, sudah dilengkapi dengan fasilitas wiper di kaca belakang. Namun rupanya banyak pengemudi yang tidak memahami penggunaannya. Ketika sedang turun hujan, beberapa pengemudi segera memasang wiper belakang dalam posisi on sepanjang perjalanan. Padahal, wiper belakang dibuat untuk digunakan pada saat mobil hendak berjalan mundur, sehingga pengemudi bisa melihat kondisi di belakang mobil dengan jelas.

Untuk mobil buatan Eropa, dan sebagian mobil Jepang di kelas menengah ke atas, wiper belakang akan menyala otomatis ketika tuas transmisi masuk ke gigi “R”.

Ketika mengemudi, pandangan pengemudi semestinya lebih fokus ke arah depan, dan sesekali melihat kaca spion ketika hendak mendahului. Lalu apa gunanya wiper belakang dinyalakan terus-menerus? Mau lihat pengemudi di mobil belakang yang kebetulan cantik atau ganteng?
 Pada saat antre mengisi BBM di SPBU, sering terlihat pengemudi mobil mengoncang-goncangkan bodi mobilnya saat sedang mengisi BBM.

Anggapannya, dengan melakukan tindakan tersebut, maka ia dapat mengisikan BBM ke tangki mobilnya dengan kapasitas lebih banyak/penuh. Yang kita tahu, BBM adalah cairan, dan sifat cairan adalah selalu mengisi dan mencari tempat yang lebih rendah. Jadi tidak perlu digundang-guncangkan agar lebih penuh. Emangnya kaleng kerupuk? Kalau BBM harganya jadi mahal, tindakan ini akan tetap sering terlihat gak ya?

No comments: